Kamis, 08 November 2012

LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN ANAK YANG BERAKHLAK


LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN ANAK YANG BERAKHLAK

Beberapa ibu mengeluhkan ketidakmampuan mereka untuk keluar bersama anak-anaknya ke tempat-tempat umum, atau mengunjungi kerabat dan teman-temannya karena merasa tindakan anaknya yang kurang baik, seperti tidak memberi salam kepada orang yang lebih tua, tidak mau mengucapkan terima kasih, mengambil sesuatu yang bukan miliknya tanpa izin, memotong pembicaraan oran lain dan sebagainya.
Berikut ini ada beberapa tips semoga bisa membantu para ibu yang merasa kesulitan dalam mendidik anaknya beradab lebih baik.
1. menumbuhkan rasa percaya diri pada anak
Seorang peneliti masalah-masalah sosial kependidikan anak di Timur Tengah, Zain Al-Qadhi mengatakan bahwa kepercayaan diri pada anak hendaklah mulai ditumbuhkan mulai dari hari pertama kehidupannya mulai dari pemenuhan terhadap kebutuhannya dengan rasa cinta. Maka anak akan merasakan kelembutan ibunya dan kasih sayangnya serta pancaran cintanya akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak hingga masa dewasa, sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lurus bila mendapatkan pendidikan yang baik secara terus-menerus. Di antara hal yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak adalah penghargaan kedua orang tuanya kepadanya dan juga menghargai hak-haknya
2. Jadilah teladan yang baik
Berilah ucapan kebanggaan dan terima kasih atas perbuatannya yang baik untuk mendidik anak berterima kasih kepada orang tua. Minta izinlah kepadanya pada waktu akan masuk kamarnya sehingga anak akan terbiasa pula dengan minta izin. Bersikap lembutlah untuk mengajarinya bersikap lemah lembut, pilihlah ucapan-ucapan yang paling lembut dan baik dan janganlah menyampaikan kepadanya ucapan yang buruk
3. “Memahami makna” bukan “Menghafal ucapan”
Anak-anak akan lupa pesan-pesan yang disampaikan kepadanya, misalnya “jangan bohong!”, akan tetapi anak-anak tidak akan pernah melupakan perasaan bahwa dia wajib untuk tidak bohong. Hanya saja yang harus dipahami bahwa perasaan pada anak-anak tidak tercapai melainkan dengan teladan yang baik, penyampaian kisah-kisah yang berisi hal-hal yang diharapkan dan dampaknya. Misalnya menyampaikan kisah penggembala kambing yang berbohong bahwa kambingnya diterkam serigala sehingga pendudukpun mendatanginya, tatkala sudah berkumpul dia mengatakan bahwa dia cuma bergurau. Dan hal ini berulang hingga beberapa kali. Sehingga pada akhirnya serigala benar-benar menerkam kambingnya dan dia berteriak minta tolong akan tetapi penduduk tidak ada yang mau datang… Kemudian sampaikan kepadanya kandungan kisah ini yaitu akibat orang yang berbohong.
4. Kembangkan ketrampilan berpikir anak
“Apa yang akan terjadi jika …”. Bukalah selalu pintu untuk berdialog, hal ini akan membuahkan kemampuan dan ketrampilannya berpikir dalam setiap urusan sebelum melakukan sesuatu. Dekatilah anak anda khususnya pada tahun-tahun awal untuk lebih mengenalkannya kepada orang tuanya dan kebiasaan-kebiasaan baiknya.
Hendaknya anda selalu menghargai kebutuhan-kebutuhannya, sehingga pada akhirnya dia akan menghargai orang lain. Lakukan pula dialog-dialog dengan anak anda tentang apa-apa yang ingin dia baca atau kisah-kisah yang disukainya.
Hendaknya anda juga selalu membedakan antara “perbuatan” dan “pelaku”. Jika memang mencela maka celalah perbuatan buruknya. Misal jika anak anda berbohong, maka katakanlah, “Bohong itu haram dan ibu tidak suka perkataan bohong”, dari pada mengatakan, “Engkau telah berbohong”.
Jangan pula menyifatinya dengan sifat-sifat buruk, dan jangan lupa untuk memujinya jika berbuat baik.
5. Berilah kebebasan kepada anak anda
Berilah kebebasan kepada anak anda dalam memilih pakaian – selama tidak melanggar aturan -, menata mainan-mainannya dan sebagainya.
Dengan hal-hal yang telah disebutkan tadi diharapkan akan menjadikan anak-anak kita menjadi anak yang memiliki adab yang baik dan bisa meninggalkan adab yang buruk.
Nah itu adalah sekelumit cara menanamkam adab yang baik kepada anak, semoga bermanfaat dan selamat mencoba…
Selamat mendidik Anak yang berakhlak/berkarakter mulia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar